Jumat, Januari 13, 2012

Potensi Penyakit Pada Kukang #AWAS

Sejatinya, Kukang adalah satwa yang tidak seharusnya dipelihara. Namun hingga kini banyak orang yang memeliharanya. Alasannya pun macam-macam, dari sekedar tertarik karena keimutannya hingga alasan ketidaktahuan si pemelihara akan jenis satwa tersebut. Namun bicara tentang potensi penyakit, saya rasa ini adalah hal yang semua orang harus tahu sebelum mereka memutuskan untuk memelihara dan membahayakan dirinya.

Kukang (bukan Kuskus) termasuk ke dalam bangsa Primata dimana satwa ini memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan manusia. Maka oleh karena itu, baik secara fisik maupun genetik berbagai jenis penyakit seperti bakteri, virus, dan parasit akan lebih mudah menular antara kita dan satwa primata (saya menyebutnya zoonosis).

Salah satu penyakit yang sering ditemukan pada Kukang yang dipelihara adalah cacingan. Cacingan sering dianggap hal yang sepele, padahal dalam kondisi parah dapat mengakibatkan kematian pada satwa. Stress pada Kukang dapat memicu meningkatkan potensi cacingan. Seringkali kukang peliharaan mendapat kontak fisik dengan si pemelihara, ditempatkan pada kandang yang tidak cocok untuknya, hingga berbagai macam perlakuan yang tentunya tidak sesuai dengan kondisi fisiologis dan tingkah lakunya alaminya.

Cutaneous-Larva-Migrans-CLM
strongyloides
MODE-OF-TRANSMISSION

Cacing Strongyloides adalah jenis cacing yang sering ditemukan pada Kukang. Cacing ini dapat menular antar satwa dan manusia, dan secara klinis menyebabkan bengkak gatal kemerahan pada kulit apabila larva cacing ini berpindah melalui kulit.

Jika larva cacing berpindah melewati paru-paru, maka potensi penyakit yang ditimbulkannya adalah kerusakan alveol paru-paru, pneumonia, hingga asma. Tidak hanya itu saja, diare dan kerusakan hati pun bisa disebabkan oleh cacing Strongyloides.
Dengan resiko penyakit tersebut, Kukang tidak dapat bertahan hidup lama dalam pemeliharaan manusia. Andai pun kukang bisa bertahan hidup lama, maka potensi penularan penyakit antara Kukang dan Manusia akan semakin besar. Dan tentu saja, anak-anak adalah korban yang paling mudah untuk terjangkiti.

Masih berminat untuk memelihara Kukang?
Apakah anda mau mengambil resiko tersebut?

Lebih baik urungkan niat anda untuk memelihara. Biarkan Kukang hidup bebas di alamnya. Dengan begitu anda telah turut berperan untuk menjaga kesehatan dan upaya pelestarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar